Sabtu, 20 Januari 2018

MODUL K3LH KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN HIDUP

selamat sore, selamat datang di blog saya lagi, kali ini saya akan menjelaskan tentang K3LH (keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup)

A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)



pengertian keselamatan kerja tidak dapat didefinisikan secara etimologis seperti ilmu-ilmu lain. keselamatan kerja hanya dideskriipsikan sebagai keadaan saat seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakannya tugasnya. aman dan sehat disini menvakup keamanan dari terjadinya kecelakaan dan sehat dari berbagai faktor penyakit yang muncul dalam proses kerja. jadi, keselamatan kerja merupakan keselamatana yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. 

menurut Mondy dan Noe dalam Asep Deni (1995), keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja, sedangkan kesehatan merujuk kepada terbebasnya karyawan dari peyakit secara fisilk dan mental.

tempat kerja adalah suatu ruangan atau lapangan yang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, tempat tenaga kerja bekerja, atau sering dimsuki tenaga kerja untuk keperluan usaha. 

merutut Fippo (1984; 537), program kesehatan kerja dibedakan menjadi dua, yaitu physical health dan mental health 


  1. physical health

kesehatan secara fisik dapat dikategorikan seperti berikut ini :
  • preplacement physical examinations (pemeriksaan jasamani prapenempatan)
  • periodic physical examination for all key personnel (pemeriksaan jasmani secara berkala untuk personalia)
  • voluntary periodic physical examination for all key personnel  (pemeriksaan jasmani berkala secara sukarela untukl semua personalia)
  • Awell-equipped staffed mediddcal dispensary (klinik medis yang mempunyai staf dan perlengkapan yang baik)
  • availability of trained industrial hgienists and medical personnel (tersedianya personalia medis dan ahli higenis industri yang terlatih)
  • systematic and preventive attention devoyed to industrial stresses and strains (perhatian yang sistematis dan preventif yang dicurahkan pada tekanan dan ketegangan industrial)
  • periodic and systematic inspection of previsions for propersanitation (pemeriksaan-pemeriksaan berkala dan sistematis atas ketentuan untuk sanitasi yang tepat)
       2. mental health

kesehatan secara mental dapat dikategorikan seperti berikut ini :

  • availability of psychiatric specialist and intructions (tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater)
  • cooperation with outside psychiatric specialist and intructions (kerjasama dengan spesialis dan lembaga-lembaga psikiater dari luar organisasi)
  • education of company personnel concerning the nature and importance of the mental health problem (pendidikan personalia pekerjaan sehubungan dengan hakikat dan pentingannya kesehatan mental)
  • development and maintenance of aproper human relations program (pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan yang tepat)
adapun hal-hal yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

  1. kapasitas kerja
pada umumnya status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia masih belum memuaskan. gambaran status kesehatan masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut :
  • 30-40% masyarakat pekerja kurang kalori protein
  • 30% menderita anemia gizi dan
  • 35% kekurangan zar besi tanpa anemia 
      2. beban kerja

beban kerja meliputi beban kerja fisik dan mental. beban kerja fisik dan mental harus diseimbangkan dengan kemampuan pekerja dalam melaksanakannya. beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik/mental yang terlalu lemah dapat mengakibatakan seseorang peklerja menderita gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja. pola kerja yang berubah-ubah menyebabkan kelelahan yang meningkat akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama tubuh). faktor lain yang turut memperberat beban kerja, antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah sehingga pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara berlahan. beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stres

       3. lingkungan kerja

lingkungan kerja apabila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja kerja sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja (occupational accident), penyakit akibat kerja, dan penyakit akibat hubungan kerja (occupational disease and work related diseases).

penyebab penyakit akibat kerja antara lain sebagai berikut :

  • golongan fisik, misalnya bising, radiasi, suhu ekstrem, tekanan udara, vibrasi, dan penerangan
  • golongan kimiawi, meliputi semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, dan kabut
  • golongan biologis antara lain bakteri, virus, dan jamur
  • golongan fisiologis/ergonomis, antara lain desain tempat kerja dan beban kerja
  • golongan psikososial, antara lain stress psikis, kerja yang monoton, dan tuntutan pekerjaan
kriteria umum penyakit akibat kerja, yaitu :
  • adanya hubungan antara tempat kerja terbuka yang spesifik dan penyakit
  • adanya fakta bahwa frekuensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi dari pada masyarakat umum
  • penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja 
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

pada dasarnya program keselamatan dirancang untuk menciptakan lingkungan dan prilaku kerja yang menunjang keselamatan dan keamanan itu sendiri, membangun dan mempertahankan lingkungan kerja fisik yang aman yang dapat diubah untuk mencegah terjadinya kecelakaan. kecelakaan dapat dikurangi apabila karyawan secara sadar berfikir tentang keselamatan kerja. sikap ini akan meresap ke dalam kegiatan perusahaan jika ada peraturan yang ketat dari perusahaan mengenai keselamatan dan kesehatan
tujuan adanya keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk terciptanya keselamatan karyawan saat sedang sedang bekerja. imbas dari karyawan yang selamat adalah suatu tujuan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.

1. Tujuan K3 Ditinjau dari Perusahaan dan Karyawan

a. Tujuan K3 untuk perusahaan yaitu :
    1) meningaktkan kinerja dan omset perusahaan.
    2) mencegah terjadinya kerugian (total loss control minimum)
    3) memelihara sarana dan prasarana perusahaan 

b. Tujuan K3 untuk karyawan yaitu :
    1) meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani karyawan
    2) meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya
    3) untuk kinerja yang berkesinambungan

2. Tujuan K3 Ditinjau dari Lingkungan

a. manfaat lingkungan yang aman dan sehat 

jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit, dan hal-hal yang berkaitan dengan stres, serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerja, perusahaan akan semakin efektif. peningkatan-peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan beberapa hal, antara lain :

1) meningkatakan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang
2) meningkatkan efisensi dan kualitas kerja yang lelah komitmen
3) menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi
4) tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya              pengajuan klaim
5) fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan           rasa kepemilikan 
6) rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan

b. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian-kerugian akibat kematian dan kecelakaan di tempat kerja serta kerugian menderita penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan.

3. K3 Ditinjau dari Bidang Pekerjaan 

baik aspek fisik maupun sosio-psikologis lingkungan pekerjaan membawa dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain sebagai berikut :

a. kecelakaan kerja 

perusahaan-perusahaan tertentu atau departemen tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja yang lebih tinggi dari pada lainnya. beberapa karakteristik dapat menjelaskan perbedaan tersebut.

1) organisasi
    tingkat kecelakaan berbeda menurut jenis industri, misalnya pada jenis industri konstruksi atau industri dengan menggunaakan mesin berat, kecelakaan kerja akan terjadi bila pekerja tersebut tidak menerapkan prosedur keselamatan kerja secarbaik. pada pekerjaan sebagai wiraniaga, sekretaris, akuntansi, progmmer, jasa boga, dan kecantikan lebih mengedepankan fungsi ergonomis kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

2) pekerja yang mudah celakaK

    kecelakaan bergantung pada perilaku dan tingkat bahaya dalam lingkungan kerja. 

b. penyakit yang diakiabatkan pekerjaan

sumber-sumber potensial penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sama beragamnya seperti gejala-gejala penyakit tersebut.

1) kategori penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, dalam jangka panjang, bahaya-bahaya di        lingkungan tempat kerja, antara lian dikaitkan dengan kanker kelenjar tirod, hati, paru-paru, otak,        dan ginjal

2) kelompok-kelompok pekerja yang berisiko

c. Kehidupan Kerja Berkualitas Rendah

bagi banyak pekerja, kehidupan kerja berkualitas rendah akan menyebabkan kondisi tempat kerja yang gagal untuk memenuhi minta-minat tertentu, seperti rasa tanggung jawab, keinginan akan pemberdayaan dan keterlibatan dalam pekerjaan tantangan, harga duru, pendalian diri, penghargaan, prestasi keadilan, keamanan, serta kapastian.

d. Stres Pekerjaan

penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah supervisor (atasan), salary (gaji), security (keamanan), dan safety ( keselamatan). aturan-aturan kerja yang sempit. aturan-aturan kerja yang sempit dan tekanan-tekanan yang tiada henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama stres yang dikaitkan para pekerja dengan supervisor. berikut ini contoh penyebab stres kerja yaitu :

1) perubahan organisasi

   perubahan-perubahan yang dibuat oleh perusahaan biasanya melibatkan sesuatu yang penting dan disertai ketidakpastian.

2) tingkat kecepatan kerja

    tingkat kecepatan kerja dapat dikendalikan oleh mesin atau manusia.
3) lingkungan fisik

    walaupun otomatisasi kantor adalah suatu cara meningkatkan produktivitas, hal itu juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang berhubngan dengan stres.

4) pekerja yang rentan stres

    manusia memang berbeda dalam memberikan respon terhadap penyebab stres.

e. Kelelahan Kerja

    Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang-orang yang bekerja dalam pekerjaan-pekerjaan pelayanan.

C. Undang-Undang Ketenagakerjaan yang Berhubungan dengan K3

Menyadari pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah dan DPR bersama-sama mengambil kebijakan dengan mengesahkan beberapa undang-undang yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja. dasar hukum yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut :
  1.  UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  2. UU No. 25 Tahun 1997 dan UU No. 13 Tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan Kerja
  3. Keputusan presiden no. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan Kerja


2 komentar: